Aceh,Subulusalam,Mitra86 Sergap,|Pemebritaan disalah satu online dinilai sangat tendensius dan sangat merugikan lembaga LSM atau Ormas yang ada di Kota Subulussalam.
Hal ini disampaikan Ormas dan Pegiat Anti Korupsi di Wilayah Kota Subulussalam. Dinilai pemberitaan tersebut menyerang pribadi dan sangat merugikan lembaga karena tidak ada konfirmasi.
Pemberitaan tersebut terbit setelah adanya laporan Penambahan Dokumen oleh Ketua Ormas Laki DPC Kota Subulussalam, Ahmad Rembe ke Kejari setempat terkait penggunaan dana Koni Subulussalam tahun anggaran 2022.
Putra Nasrullah mewakili LSM dan Ormas Subulussalam mengatakan pemberitaan yang menyudutkan lembaga Ormas dan LSM tersebut tendensius dan menyerang Lembaga tanpa adan konfirmasi.
"Lsm dan Ormas Subulussalam akan melaporkan salah satu media online tersebut," kata Putra.
Selain dari pada itu ia juga meminta agar Kajari Audit dan Publikasikan seluruh Dana Hibah 2019-2024.
"Sebenarnya kami tidak mau menanggapi pemberitaan tersebut, kami sarankan redaksinya harus lebih profesional dengan rilisan - rilisan yang dikirim jurnalisnya.
Tapi begitu kami melihat adanya background 'maling teriak maling' dan juga statement ' tim oposisi hanya mencari-cari kesalahan” kami menganggap itu terlalu berlebihan," jelas Putra Nasrullah mewakili LSM dan Ormas Subulussalam menambahkan.
Dijelaskan Putra pemberitaan tendesius dan tak berimbang dari media online tersebut sudah sering kali terjadi. Oleh sebab itu, pihaknya merasa penting untuk menyampaikan hal ke publik, hal ini dilakukan agar tidak terjadi stigma negatif tentang kinerja LSM dan Ormas yang ada di Subulussalam
“Sebenarnya kami sudah sering mendapatkan pemberitaan yang tidak berimbang dari media yang sama, akan tetapi selama ini kami masih mendiamkan saja. Kami memaklumi mungkin hal tersebut terjadi karena kurangnya pembinaan dari redaksi medianya.
Dari itu, semua ormas dan LSM anti korupsi sepakat minta Kajari Subulussalam audit dan dipublikasikan semua penerima dana hibah, mulai tahun 2019 sampai dengan tahun 2024," ujar Putra.
Sementara itu pandangan pakar politik Subulussalam, Ridwan Husein mengatakan berita tersebut sangat merugikan sebelah pihak, khususnya mantan Walikota yang digadang-gadang akan maju di pilkada 2024 mendatang.
Pasalnya lanjut Ridwan, kerena statement tersebut bisa memacu para LSM dan ormas menyuarakan kembali banyaknya persoalan-persoalan yang ada di Pemko Subulussalam, tentu hal tersebut akan mengganggu konsentrasi mantan Wali Kota, karena jurnalis tersebut diketahui adalah sangat dekat dengan mantan Wali Kota.
Pewarta:ip
0 Komentar