Ticker

6/recent/ticker-posts

Hampir 80 Tahun Indonesia Merdeka Tapi Kok Masih Ada Warga Yang Tinggal Di Gubuk Reyot.



Aceh Timur/www mitra 86 sergap.com.

Kondisi rumah milik warga Dusun Bantayan Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur kini berada dalam kondisi yang sangat memper hatinkan.

Rumah tersebut sangat acak acakan dan hampir roboh,menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan jiwa pemilik rumah.

Warga miskin tersebut bernama Supiana (59)warga Dusun Bantayan Kecamatan Simpang Ulim,berstatus janda satu orang anak"Dinda" yang masih duduk di bangku MTSN 1 Simpang Ulim.

Supiana kini tinggal di gubuk berkontruksi kayu yang sudah tidak layak di huni karena dinding dan atapnya sudah lapuk di makan usia,bahkan sebagian besar sudah bolong bolong.

Saat di konfirmasi oleh media ini terkait bantuan rumah rehab Supiana mengatakan bahwa,rumah ini sudah pernah di potret di duga dari Pemerintah Desa bahkan sudah di minta KTP dan Kartu Keluarga (KK)namun bantuan yang saya harapkan tidak kunjung tiba.

Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini dirinya belum pernah tersentuh bantuan melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu)CetusNya.

Padahal rumah yang ia tempati sudah lapuk di makan rayap nyaris seluruh atap rumahnya sudah bolong sehingga di saat musim hujan gubuk yang ia tempati basah semuanya.Ujar Supiana.

Supiana sosok janda yang tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap,sehingga tidak mampu untuk memperbaiki gubuknya,

LanjutNya padahal setahu saya ada beberapa program pemerintah tentang rumah rehab mulai dari pusat hingga ke Kabupaten tapi saya tidak pernah di perhatikan oleh pihak yang terkait.

Walaupun demikian saya tetap berharap terutama dari Pemerintah Desa,Kabupaten,provinsi bahkan pemerintah pusat agar rumah saya terdaftar ke program Rutilahu di tahun 2025 ini.Ujar Supiana.

Di tempat terpisah,Kamaruzzaman selaku kepala Desa di saat di konfirmasi oleh awak media ini menjelaskan bahwa,untuk rumah ibu Supiana Ali tidak bisa di renofasi,namun kita telah berupaya mengusulkan ke Dinas Baitul Mal,ke Dinas PUPR dan FERKM,namun hingga sekarang ini belum ada jawaban dari pihak yang bersangkutan.Ucap Kades.

Saya selaku kepala Desa berharap semua komponen pemerintah agar lebih peka dengan menggunakan hati nurani memperhatikan kehidupan masyarakat yang ada di bawa.

Tambah kades,karena kenyataanya masih banyak rakyat yang hidupnya pas Pasan bahkan di bawah garis kemiskinan.

Oleh sebab itu pinta kades,agar dinas yang terkait bisa membantu rumah warga saya atau rumah ibu Supiana tersebut di masukan ke dalam program rumah rehab di tahun 2025 ini.
Pungkas Kades.

Liputan : Isa.Ismail

Posting Komentar

0 Komentar