Tulungagung-Sabtu 18 januari 2025/Komunitas GUSDURian Bonorowo Tulungagung bersama 30 Lembaga dan komunitas pecinta lingkungan Argo Pathok Candi Dadi mengadakan acara Tandur Bareng sebagai agenda tahunan sekaligus dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke-15.
Acara tersebut dilaksanakan di Dusun Kedungjalin, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur.
Acara tandur bareng ini diikuti oleh 30 lembaga dan komunitas lingkungan, instansi pendidikan, mahasiswa, komunitas lintas iman, hingga masyarakat lokal dengan perkiraan jumlah total keseluruhan sebanyak 356 orang dan disediakan sekitar 1350 bibit pohon siap tanam, jenisnya mulai dari Johar, trembesi , angsana, asem jawa, beringin dll.
.
Alvin panitia Gus Durian menjelaskan "Sebelum penanaman, seluruh peserta mengikuti upacara pembukaan dan penyerahan bibit simbolis dengan tertib hingga dilanjut penanaman serentak yang menyebar di area petak 2.0 Pos Konservasi Argo Pathok Candi Dadi dan area sumber mata air.
Pelaksanaan agenda Tandur Bareng menandakan semangat penghijauan dan pelestarian alam selalu disemarakkan tiap tahun. Sebagaimana tanggapan yang diungkapkan oleh Kelvin Ferdinan Rhomadhona selaku ketua acara bahwa kegiatan ini rutin diadakan tiap tahun awal bulan Januari yang bertujuan untuk merawat lingkungan dan menjaga alam, khususnya sumber mata air desa." jelasnya.
Daryono selaku perwakilan dari Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar juga ikut mengapresiasi aksi Tandur Bareng yang dilakukan oleh masyarakat dari berbagai instansi.
“Dengan adanya kegiatan penanaman bersama saya mengucapkan terima kasih karena masyarakat masih peduli dengan keadaan hutan, penghijauan dengan tujuan pelestarian hutan agar terbebas dari bahaya banjir, longsor, dan satwa-satwa bisa tumbuh dengan baik. Harapan kami mohon ke depannya tetap semangat dan berambisi untuk terus lebih baik,” paparnya.
Susanto SPV PB Laznas LMI mengatakan "Kami sangat berterima kasih kepada Gus Durian dan teman-teman yang telah bersinergi ikut mendukung, melestarikan kegiatan penanaman tandur bareng ini untuk pelestarian alam utamanya pelestarian sumber dan satwa.
Seperti hadist Al-Bukhari
“Tak seorang pun Muslim yang menanam pohon atau menabur benih tanaman, lalu (setelah ia tumbuh) dimakan oleh burung, manusia atau hewan lainnya, kecuali akan menjadi sedekah baginya” tutupnya.
Editor&publisher: mahmudi
0 Komentar